5. Kurangnya Literasi Finansial dan Tabungan Darurat
Pada akhirnya, salah satu akar masalah terbesar adalah kurangnya pemahaman mendasar tentang literasi finansial. Banyak dari kita tidak diajari cara mengelola anggaran, membedakan kebutuhan dan keinginan, apalagi pentingnya memiliki dana darurat. Ketika ada pengeluaran tak terduga (seperti HP rusak atau biaya kesehatan), kita seringkali terpaksa mengambil dari dana yang seharusnya untuk kebutuhan lain, atau bahkan berutang. Tanpa pengetahuan dasar ini, meskipun penghasilan kita naik, pola pengeluaran yang boros akan terus terulang.
Jadi, borosnya Gen Z bukanlah semata-mata soal tidak mau menabung, melainkan kombinasi dari tekanan sosial digital, kemudahan akses uang virtual, dan pergeseran nilai dalam memandang pengeluaran. Setelah mengetahui lima alasan kenapa Gen Z suka boros ini, saatnya kita lebih sadar dan mulai membuat keputusan finansial yang lebih cerdas. Jangan sampai penyesalan datang di masa depan hanya karena kita terlalu asyik mengikuti trend sesaat.
(Res)
















