Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 120x600
Example 120x600
Rasa dan Gaya

Adigang, Adigung, Adiguna: Filosofi Jawa yang Mengajarkan Kerendahan Hati di Tengah Kekuatan

659
×

Adigang, Adigung, Adiguna: Filosofi Jawa yang Mengajarkan Kerendahan Hati di Tengah Kekuatan

Sebarkan artikel ini
Foto: Pexels
Example 468x60

ketika.id –  Dalam masyarakat Jawa yang kaya akan nilai luhur, terdapat sebuah ajaran bijak yang tetap relevan hingga kini:  “Adigang, Adigung, Adiguna”. Filosofi ini merupakan peringatan halus agar manusia tidak sombong meski memiliki kelebihan tertentu.

Mengurai Makna Tiga “Adi” dalam Kehidupan

Example 300x600

Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang terdiri dari tiga kata penuh makna:

1. Adigang  (Berdasar pada kekuatan fisik)
Mengacu pada kesombongan karena mengandalkan kekuatan tubuh atau kekuasaan.

2. Adigung  (Berdasar pada kebesaran/kekuasaan)
Menunjuk pada kesombongan karena kedudukan tinggi atau status sosial.

3. Adiguna  (Berdasar pada kepandaian/keahlian)
Merujuk pada kesombongan karena ilmu pengetahuan atau keterampilan unggul.

Larangan Halus untuk Tidak Sombong

Filosofi ini sebenarnya adalah sindiran halus (dalam tradisi Jawa disebut “parikan”) yang berbunyi lengkap:

“Adigang, adigung, adiguna. Aja dumeh!”
(Jangan mentang-mentang kuat, besar/punya kekuasaan, atau pandai/berkeahlian!)

Example 300250
Baca Juga:  Gemi, Nastiti, Ati-ati: Filosofi Jawa yang Jadi Kunci Hidup Sukses di Era Modern
Example 120x600