ketika.id – Dalam masyarakat Jawa yang kaya akan nilai luhur, terdapat sebuah ajaran bijak yang tetap relevan hingga kini: “Adigang, Adigung, Adiguna”. Filosofi ini merupakan peringatan halus agar manusia tidak sombong meski memiliki kelebihan tertentu.
Mengurai Makna Tiga “Adi” dalam Kehidupan
Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang terdiri dari tiga kata penuh makna:
1. Adigang (Berdasar pada kekuatan fisik)
Mengacu pada kesombongan karena mengandalkan kekuatan tubuh atau kekuasaan.
2. Adigung (Berdasar pada kebesaran/kekuasaan)
Menunjuk pada kesombongan karena kedudukan tinggi atau status sosial.
3. Adiguna (Berdasar pada kepandaian/keahlian)
Merujuk pada kesombongan karena ilmu pengetahuan atau keterampilan unggul.
Larangan Halus untuk Tidak Sombong
Filosofi ini sebenarnya adalah sindiran halus (dalam tradisi Jawa disebut “parikan”) yang berbunyi lengkap:
“Adigang, adigung, adiguna. Aja dumeh!”
(Jangan mentang-mentang kuat, besar/punya kekuasaan, atau pandai/berkeahlian!)
















