Generasi yang dikenal rentan terhadap burnout ini menemukan Yoga dan Pilates sebagai cara ampuh untuk self-care. Sesi Yoga yang fokus pada pernapasan dan meditasi membantu mengurangi stres akademik dan social media fatigue. Variasi seperti Aerial Yoga atau Pilates dengan resistance band juga menawarkan tantangan fisik yang fresh dan menyenangkan.
3. Skateboarding dan Rollerblading Urban
Didorong oleh kebangkitan budaya vintage dan mode jalanan (streetwear), olahraga outdoor seperti skateboarding dan rollerblading kembali menjadi tren. Aktivitas ini menawarkan kebebasan bergerak dan identitas yang kuat, sangat sesuai dengan semangat Gen Z yang independen.
Ini bukan cuma soal olahraga, tapi juga gaya hidup. Tempat-tempat umum seperti alun-alun, skatepark, atau area pejalan kaki menjadi “arena” untuk menampilkan skill sekaligus fashion statement. Olahraga ini melatih keseimbangan dan koordinasi, serta membangun komunitas yang erat di dunia nyata, jauh dari virtual space.
4. Dance Fitness (Zumba, K-Pop Dance, Hip-Hop)
Aktivitas menari selalu menjadi pilihan yang menyenangkan untuk membakar kalori, dan Gen Z telah mengadopsinya dengan sentuhan budaya populer. Kelas dance fitness, terutama yang menggunakan koreografi K-Pop atau lagu-lagu viral, sangat diminati.
Kenapa lari di treadmill kalau bisa menari sambil olahraga? Dance fitness menghilangkan kesan membosankan dari latihan kardio. Mereka bisa bergerak mengikuti irama musik favorit, belajar koreografi idola, dan join kelas online bersama teman-teman. Ini adalah cara olahraga yang paling ekspresif dan penuh energi.
















