Ketika.id – Fenomena demonstrasi yang bergulir beberapa waktu lalu memberi cermin baru bagi Kota Pahlawan.
Demonstrasi bukan lagi sekadar suara di jalanan, tetapi suara yang lahir dari jagat maya yakni media sosial, digerakkan oleh tagar, dan disulut oleh arus informasi yang kadang tak jelas kebenarannya (hoax).
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni, mengingatkan bahwa kondisi ini adalah alarm keras betapa pentingnya literasi digital. Hal tersebut disampaikannya seusai menjadi pembicara dalam kuliah tamu di universitas Bhayangkara Surabaya.
“Hari ini kita tidak lagi bisa memandang remeh. Fenomena demonstrasi menunjukkan bagaimana hashtag bisa menggerakkan massa. Maka literasi digital bukan sekadar program, melainkan kebutuhan mendesak,” tegas Fathoni, Selasa (16/09/2025).
















